Tuesday, November 12, 2013

Seni Permen Karet

Biasanya permen karet bagi kebanyakan orang hanya sebatas dikunyah lalu dibuang. Malah, seringkali 'limbah' permen karet menempel di sembarang tempat. Ayo ngaku, siapa yang suka nempelin dan membuat orang lain jadi korban keisengan kita?

Untunglah, ada juga yang kreatif mengolah permen karet menjadi karya seni nan indah. Yuk, kita lihat dua seniman jenius yang berkreasi dengan permen karet.


Jason Kronenwald

Kronenwald, seorang sarjana seni rupa lulusan Queens University menciptakan karya seni lukis yang disebut Chewing Gum Music Portrait.

Caranya sungguh unik. Ia mengunyah permen karet dengan berbagai rasa dan warna berbeda yang dikunyah kemudian diletakkan di atas dasar kayu lapis, lalu mencipta lukisan-lukisan dengan berbagai gaya, realistis, pop-art dan lainnya.


Tidak ada cat atau pewarna yang digunakan. Warna melekat permen karet dari pencampuran warna yang terjadi. Namun, Kronenwald tidak bekerja sendirian. Ia memiliki tim berdedikasi untuk mengunyah dan lebih memilih tekstur trident. 

Daya tarik gambar lukisannya tersebar di khalayak luas dari beberapa kolektor di kanada, termasuk TD Waterhouse, hingga publikasi budaya populer seperti tahun ini di Ripley’s Believe It or Not.

 

Karyanya juga menerima banyak review dari Globe dan Mail, National Post dan Elle Magazine. Serta muncul di televisi Breakfast, Muchmusic, Inside Edition dan Good Morning America.


Maurizio Savini

Mungkin selama ini para desainer patung kebanyakan membuat patungnya dengan media dasarnya adalah kayu, tanah atau logam, tapi lain lagi dengan Maurizio Savini, desainer patung ternama asal Italia ini nekad membuat patung dengan media dasarnya adalah permen karet. 

Tidak tanggung-tanggung warna permen karet yang dia pilih adalah warna pink. Bagaimana hasilnya? Cek saja sendiri di bawah ini. 









Sumber:
angkatigabelas.blogspot.com
zoom-mycasebook.blogspot.com

No comments:

Post a Comment