Monday, November 11, 2013

Tari Kayau Sebujit


Lestarikan Tari Kayau Sebujit

Standar
Lestarikan Tari Kayau Sebujit SGB-BENGKAYANG. TARI-KAYAU: Merupakan sebuah tarian adat dayak Sebujit (Bidayuh-Red) yang mewakili Kabupaten Bengkayang pada pameran Budaya di Pontianak September 2013 lalu.
Sebelum menari dilakukan upacara serta ritual adat dengan sesajian selanjutnya membaca doa yang bertujuan meminta doa restu dari para leluhur.
Peralatan tarian seperti tombak, perisai dan Mandau sebagai simbol yang dilengkapai musik tradisional dayak. “Tarian Kayau menggambarkan bagaimana cara memenggal kepala musuh sebagai bentuk keberanian, kejantanan dan kekuasan dalam melindungi keberadaan suku pada daerah kekuasannya,” Ungkap Bram Casanova Selasa (15/10)
Mahasiswa STKIP PGRI PONTIANAK ini menyampaikan, alat mengayau adalah senjata tradisional Mandau pada suku dayak dan tidak semua orang bisa melakukan hal itu karena mengayau merupakan keharusan budaya untuk membuktikan bahwa koloni mereka kuat dalam menjaga daerah kekuasaannya serta pembuktian magis sebagai seorang panglima perang.
Mahasiswa asal Patong Desa Pisak Kecamatan Tujuh Belas ini menjelaskan, upacara dan tarian Kayau adalah simbol tentang kekuasaan, keberanian, tanggungjawab sosial, nilai pendidikan dan penyadaran bahwa mengayau adalah kegiatan yang bersifat untuk melindungi diri bukan kegiatan yang negatif. “Kalau sekarang Tari Kayau hanyalah simbol dan penyadaran untuk melesatarikan budaya,” Tambah Bram menjelaskan.
Harapannya agar Tarian Kayau tetap dilestarikan, karena merupakan Sejarah dan Budaya Dayak yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bengkayang. (Jamli Panago)

No comments:

Post a Comment